Sambutan Gubernur Bali Wayan Koster: Pesta Kesenian Bali Tahun 2021

Om Swastyastu,

Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai event seni dan budaya yang bernilai sejarah, telah berusia 43 tahun serta menjadi bagian dari memori kolektif tidak saja bagi Krama Bali, tetapi juga nasional dan dunia internasional. Setelah zaman reformasi, hampir setiap tahun PKB dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia. PKB merupakan salah satu implementasi visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Yang artinya: menjaga kesucian dan keharmonisan Alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia, secara sakala dan niskala, menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai prinsip Trisakti Bung Karno: berdaulat secara politik, berdikari secara  ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasar nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Hal fundamental yang dilakukan di antaranya, dengan memajukan Kebudayaan Bali baik yang bersifat sakala maupun niskala, berhubungan dengan nilai keluhuran, kesucian, dan keindahan (Satyam, Siwam, Sundaram). Kita ketahui bersama, bahwa Pesta Kesenian Bali menjadi ruang aktualisasi segala nilai luhur dan indah dari seni dan budaya Bali, maka saya selaku Gubernur mengamanatkan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan OPD terkait untuk berkomitmen dalam menjaga keajegan PKB dengan tata kelola yang profesional. Manajemen event budaya yang konsekuen untuk menguatkan sekaligus memajukan seni dan budaya Bali, dalam dimensi pelindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan, memayungi seni-seni tradisi, klasik dan seni rakyat berbasis sebunan di seluruh Bali.

PKB XLIII Tahun 2021 mengangkat tema: Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan), diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni meliputi: Peed Aya (Pawai virtual), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (workshop/ lokakarya), dan Widyatula (sarasehan). Oleh karena kondisi masih dalam pandemi Covid-19, maka PKB XLIII Tahun 2021 dilaksanakan secara konvensional-daring, dengan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat dan terukur. Hal ini merupakan upaya adaptasi kebiasaan baru untuk tetap menjaga produktivitas, kreativitas dan memberi panggung apresiasi seni terhadap seniman dan pelaku seni di Bali, serta memberikan hiburan sehat dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sejalan dengan tumbuhnya semangat berkesenian untuk membangkitkan perekonomian Krama Bali, maka pada PKB kali ini disertai dengan Pameran Industri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit yang dikoordinir Dekranasda Provinsi Bali. Pameran IKM menampilkan capaian karya seni kerajinan terbaik, sebagai perwujudan pesta budaya yang dapat mensejahterakan Krama Bali.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, pada kesempatan yang baik ini pula, saya mengajak seluruh Krama Bali untuk turut mensukseskan penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021. Mari kita apresiasi karya seni para seniman dan pelaku seni dengan menonton dari rumah saja melalui Media Televisi (Bali TV, TVRI Bali), dan Media Sosial, tetap disiplin dalam penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Pandemi Covid-19, demi keajegan keluhuran seni dan budaya Bali yang kita cintai bersama.

Om Santih,Santih,Santih Om

 GUBERNUR BALI,
WAYAN KOSTER

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *